Hendri Kampai: Saat Penjahat dan Penjilat Bersatu dalam Kekuasaan, Hasilnya Pengkhianatan Terhadap Bangsa dan Negara

    Hendri Kampai: Saat Penjahat dan Penjilat Bersatu dalam Kekuasaan, Hasilnya Pengkhianatan Terhadap Bangsa dan Negara

    PEMERINTAHAN - Bayangkan sebuah meja besar, megah, dan penuh kemewahan. Di sekelilingnya duduk sekelompok orang dengan senyuman penuh tipu daya dan ambisi yang tak berujung. Di antara mereka, ada yang ahli merampok sumber daya negara, dan ada pula yang pandai menjilat demi posisi. Mereka berbeda dalam cara, tapi sepakat dalam tujuan, kekuasaan. 

    Ketika penjahat dan penjilat bersatu, yang terjadi bukanlah pemerintahan yang melayani rakyat, melainkan kongsi gelap yang memanfaatkan kekuasaan untuk memperkaya diri. Penjahat, dengan kelihaian mencuri, membutuhkan perlindungan politik dan legitimasi. Penjilat, dengan mulut manis dan kecakapan beradaptasi, siap menjadi tameng sekaligus pelindung dengan satu syarat, bagian mereka harus aman. 

    Dalam sejarah, kita melihat pola ini berulang. Di balik layar, sumber daya negara dijarah, kebijakan dibuat bukan untuk rakyat, tapi untuk memperkuat posisi mereka yang berkuasa. Ketika rakyat menjerit, penjilat dengan retorika tajam segera mengalihkan perhatian, memutarbalikkan fakta, atau bahkan menciptakan musuh imajiner agar perhatian publik teralihkan. 

    Pengkhianatan ini bukan hanya tentang uang atau jabatan, tapi tentang masa depan bangsa. Penjahat dan penjilat, dalam kebersamaan mereka, perlahan menggerogoti fondasi negara: keadilan, kepercayaan, dan integritas. Korupsi merajalela, hukum menjadi alat kekuasaan, dan rakyat dibiarkan menderita. 

    Namun, seperti cerita klasik tentang kegelapan, cahaya selalu mencari celah untuk masuk. Tidak ada kekuasaan yang abadi, dan tidak ada tipu daya yang tidak akan terungkap. Saat rakyat mulai sadar, mulai mempertanyakan, dan mulai melawan, perlahan namun pasti kekuatan kolaborasi gelap ini akan runtuh. 

    Akan tetapi, narasi ini juga menjadi peringatan: jika kita diam, jika kita membiarkan penjahat dan penjilat terus bersatu, maka kita pun turut berkontribusi dalam pengkhianatan terhadap bangsa dan negara ini. Bangkitlah, sebelum mereka menjarah lebih jauh dan meninggalkan kita hanya dengan puing-puing dari cita-cita luhur kemerdekaan. 

    Jakarta, 17 Januari 2025
    Hendri Kampai
    Ketua Umum Jurnalis Nasional Indonesia/JNI/Akademisi

    hendri kampai penjahat penjilat
    Updates.

    Updates.

    Artikel Sebelumnya

    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika...

    Artikel Berikutnya

    Hendri Kampai: Pemimpin Korup Itu Mengkorupsi...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Diduga Jual Air Kotor Ketua DPC Grib Jaya Akan Somasi PDAM Way Agung Tanggamus
    Hendri Kampai: Saat Politisi Terjebak Janji Politik
    MCM Dorong Menkomdigi dan DPR RI Kaji Soal Pembatasan Medsos bagi Anak-anak
    Hendri Kampai: Saat Penjahat dan Penjilat Bersatu dalam Kekuasaan, Hasilnya Pengkhianatan Terhadap Bangsa dan Negara
    Hendri Kampai: Tersangkakan Hasto, Keadilan yang Diuji dan Masa Depan KPK
    Perbedaan Mendasar Penggunaan HP 5G vs 4G saat Bermain Game dan Menonton Video
    Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Digital untuk Pemberdayaan Perempuan melalui MoU KADIN dan IWAPI
    Jurika Fratiwi Dikukuhkan sebagai Ketua Komisi Advokasi Perlindungan Hak Anak dan Perempuan KADIN Indonesia, Luncurkan Program Unggulan
    Perjalanan Sejarah Crédit Agricole: Dari Koperasi Petani ke Kekuatan Perbankan Global
    Permen KOPUKM No. 2 Tahun 2024 Tentang Kebijakan Akuntansi Koperasi Mewajibkan Koperasi di Audit Akuntan Publik
    Perbedaan Mendasar Penggunaan HP 5G vs 4G saat Bermain Game dan Menonton Video
    Indonesia dan China Perkuat Kerja Sama Digital untuk Pemberdayaan Perempuan melalui MoU KADIN dan IWAPI
    Jurika Fratiwi Dikukuhkan sebagai Ketua Komisi Advokasi Perlindungan Hak Anak dan Perempuan KADIN Indonesia, Luncurkan Program Unggulan
    Implementasi Kode QR dalam Laporan Auditor Independen: Langkah Maju Perlindungan Profesi Akuntan Publik Sesuai Peraturan Menteri Keuangan No.186/PMK.01/2021
    Hendri Kampai: Jangan Mengaku Jurnalis Jika Tata Bahasa Anda Masih Berantakan
    Memanfaatkan Kecerdasan Buatan untuk Narasi Interaktif dalam Pembelajaran Online
    Dugaan Korupsi Dana CSR BUMN untuk UKW, Wakomindo Laporkan Ketua PWI Pusat ke Kejati Jatim
    Pulau Dewata Bali, Surga Eksotis yang Memukau Dunia
    Perjalanan Sejarah Crédit Agricole: Dari Koperasi Petani ke Kekuatan Perbankan Global
    Polda Metro Jaya Panggil Empat Pengurus PWI Pusat, Ungkap Dugaan Penggelapan Dana oleh Hendri Ch. Bangun dan Sayyid Iskandar

    Ikuti Kami